5 Strategi Pemasaran untuk Kembangkan Profit Penjualan

5 Strategi Pemasaran untuk Kembangkan Profit Penjualan Jarjas Design-min

Hai Sobat Jarjas, kamu pasti tahu bahwa strategi pemasaran punya peran dalam meningkatkan penjualan. Tetapi, bagaimana memulainya? Kamu mungkin memiliki pertanyaan serupa. Untuk menjawabnya, artikel ini akan membahas lengkap strategi pemasaran untuk mengembangkan bisnis.

Bisnis dan pemasaran, dua hal yang saling mengikat. Dalam bisnis, Sobat Jarjas tidak serta merta “menjual” langsung suatu produk. Sama halnya dengan strategi pemasaran produk dan jasa. Kamu harus menerangkan bahwa produk atau layanan yang ditawarkan merupakan solusi atas suatu masalah.

Sebabnya, pelanggan lebih butuh jawaban ketimbang mengagumi kecanggihan produk. Saat pelanggan menemukannya, maka akan ada banyak klik dan konversi. 

Tanpa panjang lebar, Sobat Jarjas dapat melakukan 5 strategi pemasaran produk dan jasa untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan profit kamu. Berikut ini ulasannya.

1. Tentukan tujuan pemasaran dan penjualan

Ini merupakan tindakan pertama. Buat perencanaan dan tentukan tujuan pemasaran. Dari sini, kamu kemudian membentuk tim dari pemasaran, penjualan dan layanan pelanggan. 

Agar tetap fokus, kamu dapat menggunakan konsep SMART:

a. Spesifik

Sobat Jarjas harus membuat target secara detail. Buat juga skala pencapaian dari 1-10. Tetapkan target dalam bulanan, triwulanan, atau tahunan. Jangan lagi mengatakan, “target kita adalah mendapatkan banyak kunjungan website.” 

b. Measurable (terukur)

Ini akan membantu kamu fokus pada tujuan. Misalnya, kamu memberi target 1.000 kunjungan di website per bulan dan pada bulan berikutnya mendapat kenaikan 10% kunjungan. 

Kenaikan 10% merupakan ukuran untuk memahami adanya peningkatan kunjungan. Pada intinya, ukuran ini membantu Sobat Jarjas mengambil keputusan. Apakah ingin mempertahankan, meningkatkan atau mengevaluasi target. Jangan memberikan duga-duga atau mengandalkan perasaan.

c. Actionable (terjangkau)

Tujuan pemasaran harus realistis berdasarkan keterampilan, sumber daya, dan jangka waktu yang kamu tetapkan. Misalnya, kamu menerima 200 kunjungan ke website pada bulan lalu. Tentunya, Sobat Jarjas tidak mungkin menargetkan 100.000 kunjungan untuk bulan berikutnya.

d. Relevan

Sasaran pasar harus relevan dengan bisnis. Ini pastinya sudah kamu pikirkan sejak awal memulai bisnis. Dalam jangka waktu panjang, ini dapat membantu peningkatan skala bisnis. 

Selain itu, kamu bisa menggunakannya sebagai bahan evaluasi nanti. Misalnya, jika penjualan minuman berenergi menurun terus-menerus dalam waktu tertentu, mungkin perlu mengevaluasi ulang sasaran apakah produk tersebut memang relevan pada pasarnya.

e. Time Bound (batas waktu)

Tujuan harus memiliki tenggat waktu untuk mencapainya. Tanpa itu, Sobat Jarjas hanya terus bergerak tanpa mencapai target. Contoh time-bound, kamu menaruh target kunjungan 25.000 ke website per 4 bulan. Dari tenggat waktu ini, kamu pun mengukur berapa jumlah sumber daya yang diperlukan untuk mencapai target tersebut.

2. Identifikasi target pemasaran 

Strategi pemasaran produk dan jasa selanjutnya adalah identifikasi pelanggan yang ingin kamu jangkau. Kamu perlu mengenali profil pelanggan, kemudian mengelompokan identitasnya. Misalnya, apa yang sering mereka gunakan, apa pekerjaan mereka, berapa usia mereka dan seterusnya. 

Perhatikan juga, sebelum membeli, pelanggan melewati tiga tahap perjalanan, di antaranya kesadaran, pertimbangan, dan keputusan. 

Sebagai contoh, kamu menawarkan promo 30% kepada salah satu pelanggan. Tetapi, dia sebenarnya hanya ingin mencari tahu, maka itu merupakan langkah kontraproduktif. Lebih sial lagi apabila promosi yang kamu kirimkan kepada pelanggan melalui justru dianggap sebagai spam.

3. Hasilkan konten yang memberikan solusi

Konten adalah salah satu jalur untuk menjalankan strategi berjualan secara halus. 

Kamu dapat mempekerjakan copywriter agar menyiapkan konten berisi informasi dan solusi atas masalah yang dihadapi pelanggan potensial. 

Salah satu strateginya adalah SEO atau optimasi mesin pencari. Kamu membuat konten agar tampil di halaman pertama Google. Jadi, ketika orang mencari sesuatu di Google, mereka bakal sering menemukan konten Sobat Jarjas karena berada pada halaman pertama.  

4. Amati pesaing

Kompetitor merupakan lawan sekaligus sahabat. Dalam strategi pemasaran, kamu dapat melakukan analisis terhadap kompetitor.

Bisa dimulai dari kompetitor yang punya produk atau layanan serupa. Atau, kamu melakukan analisis terhadap kompetitor yang tidak memiliki produk serupa tetapi relevan dan berhubungan dengan apa yang kamu tawarkan. 

Poin-poin yang harus ditelaah saat analisa kompetitor:

a. Strategi tren pemasaran (konten dan promosi)

b. Jenis produk atau jasa kompetitor

c. Pasar pesaing

d. Peluang dan ancaman 

e. Keunggulan dan kelemahan kompetitor

5. Buat KPI 

Ukuran berhasilnya strategi pemasaran dapat ditentukan lewat KPI (Key Performance Indicators). Penentuan KPI tergantung pada target yang kamu berikan. 

Ketika ingin meningkatkan kesadaran merek, maka berapa kali pengguna melihat halaman FP? Berapa banyak jumlah suka dan komentar di media sosial? 

Jika kamu ingin mengembangkan pelanggan di jejaring sosial, maka bisa menilainya dari akuisisi. Contohnya, berapa pertumbuhan jumlah pengikut di Instagram? Berapa jumlah kunjungan ke website penjualan melalui link yang terdapat di media sosial? 

Itulah 5 strategi pemasaran produk dan jasa dalam mengembangkan bisnis. Tentu, dalam perjalanan waktu, kamu selalu mengalami dinamika. Tidak ada jalan sempurna dalam mencapai target yang kamu rencanakan. 

Kamu hanya perlu melakukan strategi pemasaran produk dan jasa dengan tepat. Jika itu terjadi, maka bisnis akan bertahan dalam jangka waktu lama, mampu bersaing dan menjadi solusi atas masalah pelanggan.

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on pinterest