Baru-baru ini Mcdonald’s viral di media sosial pasal produk kolaborasinya bersama grup band Korea terkenal yaitu BTS. Event ini berhasil menarik perhatian publik terutama para fans BTS yang biasa disebut pasukan Army itu. Penjualan McDonald’s sudah dipastikan untung besar pasca kolaborasi viral tersebut. Tak hanya itu, baru-baru ini Coca Cola juga mendapat perhatian publik setelah pemain sepak bola dunia Cristiano Ronaldo menggeser botol Coca Cola di sebuah event dan mengangkat botol air putih sembari berkata “drink water”. Pasalnya, setelah kejadian tersebut dikabarkan saham Coca Cola menurun loh. Hmm, apakah betul demikian?
Pada artikel kali ini kita akan mengupas dua fenomena tersebut dari segi marketing dan mengambil pelajaran untuk berjualan. Simak selengkapnya!
Strategi Pemasaran Kreatif
Kita mulai dari viralnya BTS meal yang membuat McDonald’s sukses besar. Banyak tokoh pemasaran yang menganggap strategi marketing ini merupakan langkah yang kreatif. Dilansir dari liputan6.com, pakar pemasaran UGM mengatakan bahwa strategi yang dipakai oleh McDonald’s ini sangat kreatif dikarenakan pihak Mcd dapat melihat peluang besar dari banyaknya penggemar BTS, terutama di Indonesia. Tak ayal jika Mcd meraup keuntungan besar dari event ini dikarenakan fans BTS merupakan fandom terbesar di dunia. Peran BTS sebagai role model bagi fans nya membuat mereka mengikuti gaya hidup BTs termasuk makanannya. Inilah fokus dari McDonald’s untuk memasarkan produknya.
Pada artikel sebelumnya kita pernah bahas tentang menteri PAREKRAF yang menyarankan kita untuk berkolaborasi agar bisnis kita tetap berkembang walaupun di masa pandemi. Nah, kasus ini merupakan contoh kolaborasi yang berhasil mencapai goals.
Dapat Dijadikan Strategi Marketing Selanjutnya
Melihat dari kesuksesan dan banyaknya respon positif dari BTS meal, strategi ini dapat menjadi strategi lanjutan dengan menggandeng tokoh-tokoh lain kedepannya. Dengan menyediakan produk yang terbatas, konsumen akan berbondong-bondong untuk bisa mendapatkan barang tersebut. Tujuannya sudah jelas, yakni untuk menciptakan sesuatu yang eksklusif mulai dari menunya, kemasan dengan logo BTS diatasnya, dan ketersediaannya. Sehingga jika kedepannya akan diadakan lagi event semacam ini, konsumen akan lebih aware untuk segera mendapatkannya.
Lalu bagaimana dengan kasus Coca Cola yang digeser oleh Ronaldo?
Memang secara saham Coca Cola dirugikan atas aksi Ronaldo tersebut, namun bisa bayangkan apa keuntungan Coca Cola dari insiden tersebut?
Dengan viralnya aksi Ronaldo ini, sebenarnya Coca Cola diuntungkan dalam hal pemasaran. Karena setelah kejadian ini, semakin banyak orang membicarakan Coca Cola. Pihak Coca Cola pun tidak perlu mengeluarkan biaya apapun agar menjadi topik pembicaraan, apalagi isunya diangkat oleh pesepak bola dunia yang mahal harga endorsement nya.
Di era digital ini, ada pepatah yang mengatakan “The most powerful salesmen is your customers”. Kenapa demikian?, semakin banyaknya customer yang membahas tentang suatu produk di sosial media semakin terangkat pula popularitas produk tersebut. Jadi, intinya walaupun secara saham Coca Cola menurun namun popularitasnya semakin naik.
Apa yang dapat kita pelajari dari kasus ini? tentunya tentang kekuatan publicity sebuah produk. Entah itu bad publicity ataupun good publicity, produk kita akan mendapat exposure dari sosial media. Tidak semua bad publicity berdampak buruk bagi suatu brand, arus publisitas suatu brand dapat menciptakan citra yang kuat. Dalam kasus ini, Coca Cola mendapat perhatian dari masyarakat. Dibuktikan dengan banyaknya meme atau konten yang membahas tentang fenomena ini. Apakah penjualan Coca Cola akan turun? kemungkinan tidak. Karena saat konsumen memiliki komitmen yang tinggi terhadap brand, konsumen akan cenderung bersikap defensif pada pemberitaan negatif dan berpihak pada perusahaan.
Nah, itulah pelajaran-pelajaran penting yang dapat dijadikan marketing strategi dari viralnya BTS Meal dan Juga Coca Cola. Semoga bermanfaat.