Mengulik Strategi Bisnis Starbucks yang Viral

gambar store Starbucks yang terkenal ekslusif bagi kalangan menengah ke atas

Halo sobat Jarjas, kali ini minjas agak telat nih mengulik berita viral yang pastinya kalian sudah dengar sendiri. Yap, Starbucks hadir di minimarket seperti Indomaret dan Alfamart dengan harga yang lumayan terjangkau. Hmmm, kira-kira kenapa ya? Padahal kan mereka sudah laku keras meskipun harganya tidak begitu terjangkau.

Nah, pada artikel ini minjas akan bahas strategi bisnis dibalik viralnya Starbucks ini. Minjas akan mulai dari perspektif minjas sendiri tentang strategi ini ya. Jadi, kalau kalian punya pendapat lain, boleh banget komen di bawah ya, hehe.

Sumber: Unsplash

Brand Extension: Strategi Menjangkau Audiens Lebih Luas

Dalam bisnis, kita mengenal istilah brand extension dimana sebuah perusahaan akan mengembangkan bisnisnya pada demografi yang berbeda. Strategi ini biasanya digunakan untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Kalau kita telaah lebih dalam, rupanya Starbucks juga memakai strategi ini.

Dengan kemasan, distribusi, dan harga yang berbeda Starbucks kini dapat dibeli di minimarket seperti Indomaret dan Alfamart. Jadi, siapapun bisa beli tanpa harus mampir ke kedai Starbucks ya sobat Jarjas. Kalau menurut opini minjas, hal ini dilakukan agar brand ini dapat lebih merakyat, hihi. Bahkan, versi produk ini disebut Starbuck BPJS.

Brand extension dapat dilakukan jika brand kamu sudah memiliki equity dan loyalitas yang stabil dari customer ya. Dengan itu, apapun bentuk extension bisnis kamu, pasti customer akan tetap setia melakukan pembelian. 

Jika strategi dapat dilakukan dengan benar, maka bisnis akan meraih demografi baru dan memperluas jangkauan konsumen sehingga penjualan pun akan meningkat.

Bagaimana Starbucks Bisa Murah?

Starbucks BPJS dipatok dengan harga Rp 15,000 aja loh. Kok bisa sih? Padahal kan kalau di kedainya langsung bisa mencapai 30 hingga 70 ribuan. Ternyata ada kisah dibaliknya nih sobat jarjas.

Harga Starbucks BPJS bisa murah dikarenakan strategi bisnis Starbucks menggandeng perusahaan ritel besar, yaitu Nestle. Melalui kolaborasi ini, mereka menyajikan produk dengan harga produksi yang lebih murah sehingga harga pasarannya bisa kompetitif dengan produk lokal. 

Kolaborasi ini bisa dinilai menjadi sebuah keberhasilan dengan banyaknya konsumen yang tertarik untuk membelinya. Strategi kolaborasi ini dapat dicontoh oleh berbagai bisnis lain yang juga ingin melakukan brand extension. 

Dengan menggandeng partner bisnis yang tepat, kamu bisa mengembangkan bisnis bersama-sama yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. Strategi ini juga dapat digunakan oleh pelaku UMKM dengan visi yang sama loh. Misalnya, kamu memiliki bisnis merchandise yang menyasar pengunjung wisata. Kamu dapat berkolaborasi dengan organisasi lokal yang menawarkan pariwisata terkait

Tips Memilih Strategi Bisnis yang Tepat

Nah, bisakah strategi seperti Starbucks diaplikasikan pada bisnis kamu? Bisa saja, asalkan kamu sudah memiliki stabilitas brand dan loyalitas pelanggan. Namun, menentukan strategi mana yang lebih baik tidaklah mudah. Berikut minjas kasih tips dalam memilih strategi bisnis yang tepat.

Analisa Pasar

Pertama-tama, analisa terlebih dahulu pasar yang kamu targetkan. Apakah kompetisi dan audiens yang terdapat didalamnya dapat kamu raih?. Kamu juga harus mempelajari secara mendalam perilaku pasar dari segi permintaan, persaingan, dan segmentasi yang harus diprioritaskan.

Menganalisa pasar membawa sejumlah keuntungan untuk bisnis kamu, ini penjelasannya:

  • Melihat persaingan: dengan analisa pasar, kamu bisa tahu seberapa kompetitif ceruk bisnis di suatu pasar. 
  • Mengambil peluang: analisa pasar membantumu mengetahui peluang bisnis sehingga dapat kamu gunakan untuk menentukan strategi yang tepat.
  • Rencana jangka panjang: dari data yang didapatkan dari analisa pasar, kamu dapat menentukan rencana jangka panjang untuk bisnismu. 
  • Mengurangi resiko: setiap bisnis memiliki resiko, namun dengan melakukan analisa pasar, kamu akan mengetahui potensi resiko dan cara meminimalisirnya.

Analisa Audiens

Setelah melakukan analisa pasar, selanjutnya adalah melakukan analisa audiens untuk memahami perilaku mereka. Dalam membangun bisnis, kamu tidak bisa sembarang menargetkan produk atau jasa yang dimiliki kepada audiens. 

Jika kamu tidak melakukan analisa audiens sebelum menerapkan sebuah strategi bisnis, bisa jadi produkmu tidak berhasil dijual. Hal ini bisa terjadi karena produkmu tidak menjangkau audiens yang tepat. 

Fokuskan bisnis kamu pada penyediaan kebutuhan audiens yang tepat. Dengan itu, penyampaian pesan akan lebih bisa diterima oleh calon pembeli. 

Lakukan A/B Testing

A/B testing adalah pengujian terhadap dua strategi atau lebih untuk menentukan strategi mana yang menghasilkan output terbaik bagi bisnis. Misalnya, untuk mendapatkan penjualan maksimal kamu akan melakukan promosi melalui media sosial dan website. 

Namun, kamu tidak belum bisa melakukannya bersamaan. Jadi, kamu harus promosi pada salah satu platform untuk melihat hasilnya terlebih dahulu. Jika sudah mencoba keduanya, maka kamu akan membandingkan hasil dari dua strategi tersebut. Strategi yang paling banyak menghasilkan keuntungan adalah strategi yang akan kamu pakai untuk meningkatkan penjualan.

Demikian pembahasan viralnya Starbucks BPJS dari sudut pandang strategi bisnis oleh minjas. Mulai dari strategi yang digunakan, manfaat, hingga tips yang dapat kamu ambil dalam memilih strategi yang tepat. Yuk, jangan mudah putus asa dalam berbisnis dan ambil semua peluang yang ada.

Baca juga: Cara Meningkatkan Brand Awareness UMKM

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *